Kegiatan Pokok Puskesmas

Kegiatan Pokok Puskesmas

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda-beda pula. Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Kesejahteraan Ibu dan Anak.
2. Keluarga Berencana.
3. Usaha Peningkatan Gizi.
4. Kesehatan Lingkungan.
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6. Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan.
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
8. Kesehatan Sekolah.
9. Kesehatan Olahraga.
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat.
11. Kesehatan Kerja.
12. Kesehatan Gigi dan Mulut.
13. Kesehatan Jiwa.
14. Kesehatan Mata.
15. Laboratorium Sederhana.
16. Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan.
17. Kesehatan Lanjut Usia.
18. Pembinaan Pengobatan Tradisional.

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
Pengelolaan Obat di Puskesmas.
Pengelolaan obat di Puskesmas dapat dilakukan oleh seorang apoteker atau seorang asisten apoteker. Tugas pokoknya adalah mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas, yang meliputi :
1. Perencanaan, yaitu menyusun perkiraan kebutuhan obat tahun yang akan datang.
2. Pengadaan, yaitu melaksanakan pengambilan obat dari Gudang Farmasi.
3. Penerimaan, yaitu melaksanakan penerimaan obat yang diserahkan dari institusi yang lebih tinggi, dan atau menerima pengembalian obat dari bawah.
4. Penyimpanan, yaitu kegiatan untuk mengamankan persediaan obat.
5. Distribusi, yaitu kegiatan menyerahkan obat ke unit-unit pelayanan.
6. Penggunaan, yaitu kegiatan pemanfaatan obat untuk penderita yang sesuai.
7. Pencatatan dan pelaporan, yaitu kegiatan membuat catatan dan laporan untuk tata usaha obat-obatan di Puskesmas.

Fungsi : membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di Puskesmas.

Kegiatan Pokok :
• Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas.
• Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di Puskesmas
• Mengatur administrasi obat di Puskesmas
• Meracik obat-obatan untuk diberikan kepada penderita sesuai perintah dokter.
• Membuat zat reagens untuk laboratorium.
• Mengatur distribusi obat sederhana untuk UKS dan KIA/KB.
• Menyediakan obat untuk Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu.

Kegiatan lain :
• Penyuluhan kesehatan terutama dalam bidang penggunaan obat keras dan bahaya narkotika.
• Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan.
• Membantu melaksanakan fungsi manajemen.
• Pemegang inventaris peralatan medis Puskesmas.

Fasilitas Pendukung
1. Puskesmas Pembantu
Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

2. Puskesmas Keliling
Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.

Kegiatan Puskesmas Keliling adalah :
• Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.
• Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.
• Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka rujukan bagi kasus gawat darurat.
• Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio-visual.

3. Bidan Desa
4. Posyandu
Merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat desa yang diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan.
Dalam pengembangannya Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan di masyarakat, antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan kegiatan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah melalui alih teknologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 kepala keluarga), atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar